badge

Wednesday, March 30, 2016

FPR Riau Kutuk Rezim Jokowi-JK



   InfoMania - Aliansi ormas yang tergabung dalam FPR-Riau ( FRONT PERJUANGAN RAKYAT-RIAU) terdiri dari AGRA,SPR,SERUNI dan FMN Rabu siang melakukan aksi piket didepan kantor gubernur riau, terkait peringatan HARI KETIADAAN TANAH INTERNASIONAL yang ditetapkan setiap tanggal 29 Maret.

     Ketua AGRA Riau Aditya berorasi, kondisi masyarakat di berbagai belahan dunia saat ini hidup dalam kemiskinan dan kelaparan. Bahkan di indonesia, negeri kaya raya namun  mayoritas rakyat nya sulit mendapatkan akses terhadap tanah, bakal sulit mewujudkan kedaulatan pangan.

  " Persoalan ini terjadi karena peran pemerintah yang memberikan izin sebanyak-banyak nya kepada korporasi asing, baik sektor perkebunan maupun pertambangan, hingga melanggengkan MONOPOLI dan PERAMPASAN ATAS TANAH RAKYAT, " ujar Aditya.



    AGRA juga mengkritik rezim jokowi-jk yang semakin menunjukkan gawa fasis nya yang anti rakyat dan anti demokrasi. Ini dibuktikan melalui aparat yang melakukan  tindakan pembungkaman, kriminalisasi, penembakan dan juga pembunuhan yang dialami kaum tani di indonesia demi mempertahankan hak nya atas tanah mereka.

    " Contoh kasus di Dongi-dongi Sulawesi Tengah aparat juga bertindak brutal menembaki petani dengan peluru karet yang sedang dalam perjalanan melakukan aksi peringatan hari ketiadaan tanah internasional. Ini sungguh memprihatinkan, " tutur Adtya.

    Terkait hal itu FPR-Riau menuntut, mengecam dan menyerukan beberapa poin terkait kejadian di Sulawesi Tengah yakni : agar Rezim jokowi-jk melalui aparat nya  menghentikan segala bentuk teror,kriminalisasi dan represifitas terhadap rakyat, bebaskan 64 orang kaum tani dongi-dongi yang di tahan Polda Sulteng, rezim Jokowi-Jk harus bertanggung jawab atas 14 orang korban kaum tani Dongi-dongi yang ditembak aparat menggunakan peluru karet, Rezim Jokowi-Jk harus menghentikan perluasan izin bagi perkebunan Sawit dan HTI yang menyebabkan kemiskinan serta bencana ASAP 18 tahun di Indonesia, serta  menuntut pertanggungjawaban Rezim jokowi-Jk atas harus bertanggung jawab mengadili menjatuhkan sanksi yang seberat-berat nya atas tindakan pelanggaran HAM dilakukan aparat kepolisian terhadap rakyat

Guru Besar UI, tak pilih AHOK


   InfoMania - Ketua Umum Partai Hanura Jenderal (Purn) Wiranto tak punya malu mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilkada DKI Jakarta 2017.

   “Jenderal (Purn) Wiranto memang cuman punggawa (juga tiggal di Punggawan Solo) maka tidak malu dukung Ahok setelah ditinggal Hary Tanoe,” kata Guru Besar UI Profesor Sri Edi Swasono kepada suaranasional dalam sebuah diskusi di group whatsapp.\

    Sri Edi mengatakan, jika Ahok menjadi pemenang di Pilkada DKI Jakarta menjadi sejarah di era modern etnis minoritas menjadi pemimpin mayoritas.

   “Ketika minoritas menjadi pemimpin..maka tak salah kita berkaca pada sejarah Amerika yang menggusur suku Indian, Australia memojokkan aborigin, Malaysia dan singapura menendang melayu, Indonesia/Jakarta mengusir pribumi masih mau dijajah oleh mereka?” ungkap Sri Edi.

   Sri Edi menyatakan, tidak mau dipimpin oleh seorang minoritas. “Saya mah ogah,” pungkas menantu Bung Hatta ini.

   Ketua Umum Partai Hanura Wiranto menyatakan dukungan yang diberikan partainya kepada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017 merupakan hasil penjaringan dari suara kader tingkat cabang dan daerah.

    Wiranto menegaskan pilihan Hanura untuk Ahok bukan atas dasar keinginan pribadi, melainkan berdasarkan penjaringan aspirasi mulai dari pengurus cabang yang terkumpul di Dewan Pimpinan Pusat.

    “Setelah itu merupakan suara daerah dan provinsi, Ketua DPD lapor ke saya. Saya putuskan dukung Ahok dalam Pilgub mendatang,” kata Wiranto di Kantor DPP Hanura, Jakarta, Sabtu (26/3). 

Resmi Turun, Ini Harga Baru BBM


    InfoMania - Pemerintah memutuskan menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM). Namun, yang turun hanya dua jenis BBM, yakni premium dan solar.
   "Maka hari ini kami memutuskan harga premium yang Rp6.950 menjadi Rp6.450 per liter, jadi turun Rp500 per liter. Solar dari Rp5.650 menjadi Rp5.150 per liter. Minyak tanah tetap," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, dalam keterangan pers, di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, 30 Maret 2016.
    Sudirman menuturkan, penurunan harga BBM tersebut tidak terlepas dengan semakin dekatnya puasa dan Lebaran, yakni Juni dan Juli 2016. 
Dengan demikian, turunnya harga BBM ini juga tidak membuat gejolak.
    Penurunan harga BBM mulai berlaku 1 April 2016. Dengan penurunan ini, pemerintah berharap bisa menjaga kebutuhan pokok.
  "Mudah-mudahan enam bulan ke depan harga bisa kita pertahankan, sehingga masyarakat bisa menyusun rencana dengan baik," ujarnya berharap