badge

Monday, April 4, 2016

Venna Melinda Siap Damai soal Harta Gana-Gini

  JAKARTA - Proses mediasi telah berakhir dalam perkara perebutan harta gana-gini yang dihadapi Venna Melinda dan Ivan Fadilla. Venna Melinda selaku pihak tergugat tetap menginginkan adanya upaya damai dengan mantan suaminya.
  Michael Simanjuntak kuasa hukum Venna menjelaskan jika kliennya masih membuka pintu damai sebesar-besarnya.
  "Kita akan mengupayakan perdamaian yah, walaupun sidang berjalan tapi kita akan upayakan damai," ujar Michael usai persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (4/4/2016).
  Dalam kesempatan yang sama, Michael juga menuturkan alasan ketidakhadiran Venna dalam sidang hari ini. Disebutkan oleh Michael, Venna hari ini tengah berada di luar kota dalam rangka tugas dinas.
 "Dikarenakan Mbak Venna sibuk keluar kota, maka Mbak Venna belum bisa memutuskan apa yang harus diambil. Kita juga belum bisa mengambil keputusan dari Mbak Venna, takutnya kalau terburu-buru juga enggak baik," paparnya

Permohonan Maaf dan Penjelasan Yanto Basna untuk Bobotoh

  BANDUNG - Rudolof Yanto Basna menjadi sorotan setelah menjadi aktor antagonis dalam laga final Piala Bhayangkara. Laga antara Persib Bandung melawan Arema Cronus berakhir 2-0 untuk kemenangan tim Singo Edan.
  Sejak kick off, ia terus berjibaku menggalang pertahanan Persib. Berkali-kali ia pun terlibat bentrok dengan Esteban Vizcarra yang tampil impresif menembus sektor kanan pertahanan 'Maung Bandung'.
  Diplot sebagai bek kanan, Basna jadi benteng tangguh yang cukup sulit ditembus. Tapi bentrok yang terjadi berkali-kali dengan Vizcarra membuat amarahnya memuncak. Ia akhirnya tak mampu mengontrol emosi dan menendang botol minuman yang akhirnya mengarah pada kepala Vizcarra.
  Vizcarra pun berhasil menampilkan akting apik. Ia tersungkur seolah bola dengan keras mengenai kepalanya. Sang pengadil pun bertindak tegas atas sikap eks pemain Mitra Kukar itu.
  Seketika wasit mengacungkan kartu kuning ke arah Basna. Ia pun terpaksa keluar lapangan pada menit 72 karena itu merupakan kartu kuning keduanya sekaligus berujung kartu merah.
  Hal itu cukup pelik bagi Persib. Sebab saat sebelum Basna diusir wasit, Persib sedang mengejar ketinggalan 0-1 dari Arema. Petaka pun bertambah setelah Basna keluar lapangan. Arema menambah satu gol lagi yang berawal dari sedangan di sektor kanan Persib yang ditinggalkan Basna. Arema akhirnya menang 2-0 dan keluar sebagai juara.
  Pemilik nomor punggung 31 itu pun menyampaikan permohonan maaf pada Bobotoh. Sebab dalam laga itu ia tidak bisa mengontrol emosi yang berujung pengusiran sekaligus kekalahan Persib.
  "Saya minta maaf sama Bobotoh," ucap Basna di Stadion Persib, Kota Bandung, Senin (4/4/2016).
Meski begitu, ia menegaskan apa yang dilakukan bukan sebuah kesengajaan. Ia mengaku bermaksud membuang botol minuman yang ada di lapangan, bukan untuk diarahkan pada Vizcarra.
"Saya tidak sengaja melakukan itu. Tapi wasit punya penilaian berbeda," sesal Basna.
 Menurutnya, laga final tersebut memang berlangsung dalam tensi tinggi. Aroma panas pun tersaji karena pemain kedua tim sama-sama memburu kemenangan demi menyabet gelar juara bersama timnya.
  Ia pun mengambil pelajaran dari laga panas tersebut. Kontrol emosi jadi pelajaran terpenting yang dipetiknya. Sebab dalam laga yang panas, diakuinya butuh ketenangan dan kontrol emosi agar bisa keluar sebagai pemenang.
  "Semoga ke depan saya bisa lebih baik lagi dan membawa Persib berprestasi," ungkap Basna.
  Sementara soal perjuangan seluruh skuad Persib, ia mengatakan mereka sudah bekerja keras. Apalagi para pemain termotivasi dengan kehadiran 40 ribu Bobotoh di stadion.
  Dari segi permainan, Persib pun berhasil memberikan tekanan pada Arema. "Mungkin kita memang kurang beruntung saja dalam pertandingan kemarin," pungkas Basna.

Dunia Motorsport Tak Bisa Dilepaskan dari Sosok Rossi

  InfoMania – Setiap cabang motorsport, baik itu MotoGP atau Formula One (F1) masing-masing memiliki sosok yang menjadi ikon. Hal itu juga diakui oleh presenter senior asal Inggris, Suzi Perry. Menurutnya dunia motorsport tak bisa dilepaskan dari sosok Valentino Rossi dan Lewis Hamilton.
  Rossi memang sudah selama 20 tahun berada di arena balap MotoGP. Capaiannya selama berkarier di arena balap tidak bisa diragukan. Total pembalap yang menggunakan nomor 46 tersebut telah mengumpulkan total sembilan gelar juara dunia.
  Sementara Hamilton memang menjadi sorotan di dunia balap F1. Juara dunia tiga kali tersebut sudah menyita perhatian karena kemampuannya di lintasan sejak melakukan debut pada 2007 bersama McLaren Mercedes.
  “Saya pikir Lewis adalah representasi yang brilian dari olahraga F1, sama halnya dengan Rossi yang merupakan representasi dari wajah MotoGP,” ujarnya seperti dinukil dari Crash, Selasa (5/4/2016).
  “Selama 20 tahun dia berada di MotoGP dan kompetisi ini takkan sama tanpa sosok Valentino Rossi. Mereka berdua adalah sosok penting dan setiap orang yang meremehkan keberadaan mereka adalah orang gila,” tambahnya.