badge

Monday, April 4, 2016

Permohonan Maaf dan Penjelasan Yanto Basna untuk Bobotoh

  BANDUNG - Rudolof Yanto Basna menjadi sorotan setelah menjadi aktor antagonis dalam laga final Piala Bhayangkara. Laga antara Persib Bandung melawan Arema Cronus berakhir 2-0 untuk kemenangan tim Singo Edan.
  Sejak kick off, ia terus berjibaku menggalang pertahanan Persib. Berkali-kali ia pun terlibat bentrok dengan Esteban Vizcarra yang tampil impresif menembus sektor kanan pertahanan 'Maung Bandung'.
  Diplot sebagai bek kanan, Basna jadi benteng tangguh yang cukup sulit ditembus. Tapi bentrok yang terjadi berkali-kali dengan Vizcarra membuat amarahnya memuncak. Ia akhirnya tak mampu mengontrol emosi dan menendang botol minuman yang akhirnya mengarah pada kepala Vizcarra.
  Vizcarra pun berhasil menampilkan akting apik. Ia tersungkur seolah bola dengan keras mengenai kepalanya. Sang pengadil pun bertindak tegas atas sikap eks pemain Mitra Kukar itu.
  Seketika wasit mengacungkan kartu kuning ke arah Basna. Ia pun terpaksa keluar lapangan pada menit 72 karena itu merupakan kartu kuning keduanya sekaligus berujung kartu merah.
  Hal itu cukup pelik bagi Persib. Sebab saat sebelum Basna diusir wasit, Persib sedang mengejar ketinggalan 0-1 dari Arema. Petaka pun bertambah setelah Basna keluar lapangan. Arema menambah satu gol lagi yang berawal dari sedangan di sektor kanan Persib yang ditinggalkan Basna. Arema akhirnya menang 2-0 dan keluar sebagai juara.
  Pemilik nomor punggung 31 itu pun menyampaikan permohonan maaf pada Bobotoh. Sebab dalam laga itu ia tidak bisa mengontrol emosi yang berujung pengusiran sekaligus kekalahan Persib.
  "Saya minta maaf sama Bobotoh," ucap Basna di Stadion Persib, Kota Bandung, Senin (4/4/2016).
Meski begitu, ia menegaskan apa yang dilakukan bukan sebuah kesengajaan. Ia mengaku bermaksud membuang botol minuman yang ada di lapangan, bukan untuk diarahkan pada Vizcarra.
"Saya tidak sengaja melakukan itu. Tapi wasit punya penilaian berbeda," sesal Basna.
 Menurutnya, laga final tersebut memang berlangsung dalam tensi tinggi. Aroma panas pun tersaji karena pemain kedua tim sama-sama memburu kemenangan demi menyabet gelar juara bersama timnya.
  Ia pun mengambil pelajaran dari laga panas tersebut. Kontrol emosi jadi pelajaran terpenting yang dipetiknya. Sebab dalam laga yang panas, diakuinya butuh ketenangan dan kontrol emosi agar bisa keluar sebagai pemenang.
  "Semoga ke depan saya bisa lebih baik lagi dan membawa Persib berprestasi," ungkap Basna.
  Sementara soal perjuangan seluruh skuad Persib, ia mengatakan mereka sudah bekerja keras. Apalagi para pemain termotivasi dengan kehadiran 40 ribu Bobotoh di stadion.
  Dari segi permainan, Persib pun berhasil memberikan tekanan pada Arema. "Mungkin kita memang kurang beruntung saja dalam pertandingan kemarin," pungkas Basna.